Ada banyak jenis sate. Umumnya daging menjadi bahan utama dan dinamakan sesuai dengan daging yang digunakan. Namun, sate yang satu ini berbeda sama sekali. Bahan utamanya adalah ampas tahu atau tempe gembus. Sate kere namanya.
Namanya memang unik. Entah karena sang pencipta makanan kelewat inspiratif atau tak mau repot mencari nama yang enak didengar. Tapi yang jelas, hanya dengan merogoh kocek Rp 5.000, sepuluh tusuk sate kere sudah dapat dinikmati. Harga ini tentu terjangkau oleh kalangan masyarakat bawah.
Sate yang dijual di warung Yu Rebi ini terletak di kawasan Kebonan, Solo, Jawa Tengah. Cara membuat sate kere tidak berbeda dengan jenis sate lainnya, yaitu dengan mencelupkan tempe atau tahu bacem ke campuran minyak dan bumbu-bumbu, kemudian dibakar.
Warung Yu Rebi sudah menjual sate kere sejak puluhan tahun silam. Setiap harinya, Yu Rebi mengaku bisa menjual 1.000 tusuk sate kere. Pelanggan sate sehat tanpa lemak ini cukup banyak karena dalam hitungan lima jam saja, sejak buka pukul 17.00 WIB, sate kere Yu Rebi biasanya sudah habis terjual.